Gresik, Harian Memo.com - Tim dari Pemerintah Kabupaten Gresik, Gerak cepat menurunkan reklame iklan minuman keras/beralkohol yang dianggap bisa merusak citra Kota Gresik sebagai kota santri dan wali, pada Rabu (15/9/2021) kemarin ternyata masih menyisakan masalah. Pasalnya masih ditemukan lagi iklan serupa di titik lain.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Fraksi Partai Gerindra DPRD Gresik M. Zaifudin kepada media sesaat setelah menerima laporan dari kader partainya di lapangan.
"Laporan dari Kader Gerindra dibawah, ada reklame minuman sejenis yang terpasang di pertigaan jalan pasar senggol," ujarnya, Kamis (16/9/2021).
Politisi muda Partai Gerindra dari Dapil 4 Driyorejo - Wringinanom sangat menyayangkan kejadian tersebut karena dianggap pemerintah kecolongan lagi.
"Pemkab Gresik kecolongan lagi dan ini sangat berpotensi merusak citra kota Gresik," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Bang Udin itu berharap pemerintah bisa menyelesaikan persoalan secara tuntas untuk mencegah timbulnya persoalan di masyarakat.
"Penyelesaian masalah ini harus tuntas, panggil EOnya, dimana saja reklame ini dipasang, kami akan pantau progresnya," tandas Bang Udin yang menduga ada beberapa titik lagi di tempat lain.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua LSM Informasi Dari Rakyat (IDR) Choirul Anam. Pria yang akrab disapa Cak Anam itu menilai Pemkab Gresik teledor dan kecolongan karena insiden ini.
"Ini sebuah keteledoran, pemohon reklame biasanya mencantumkan produk yang akan dipasang, Pemkab kecolongan untuk kesekian kali, jangan sampai ada kesan pembiaran," ujarnya.
Mantan Bupati Lira Gresik itu menduga pasti ada titik-titik reklame lain yang terpasang di Gresik.
"Perusahaan besar, biasanya dalam sekali kontrak pasti dalam beberapa titik, tidak mungkin hanya satu titik," terangnya berdasarkan pengalaman dari beberapa teman EOnya dalam menangani promosi sebuah produk.
Cak Anam sangat menyayangkan insiden ini karena dianggap merusak citra kota Gresik dan ini terjadi hanya berselang dua minggu setelah bupati melakukan mutasi besar-besaran.
"Mutasi biasanya berdampak positif pada peningkatan kinerja pemerintah, ini malah kecolongan diawal," pungkas Cak Anam yang tidak habis pikir menyikapi insiden ini.
Berdasarkan pantauan media di lapangan, Reklame yang berisi Iklan minuman keras/beralkohol pukul 17.30 WIB masih terpasang di pertigaan Pasar Senggol, bersebelahan dengan iklan produk sebuah rokok dan pencahayaan di sekitar bagus, sehingga sore menjelang malam masih bisa terbaca dengan jelas dan lalu lintas keramaian orang. (Kim/red)
Editor : Eko Asrory