Jember, Harian Memo.Com - Tuberkulosis (TB) dan Covid-19 adalah dua penyakit menular yang secara primer menyerang organ paru-paru. Keduanya menunjukkan gejala klinis yang hampir sama yaitu batuk, panas dan kesulitan dalam bernapas.
Namun bedanya adalah tuberkulosis memiliki perjalanan penyakit yang panjang sedangkan Covid-19 tidak. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang dapat dicegah dan diobati, namun untuk mengendalikan infeksi ini tidak mudah karena melibatkan banyak hal, pengobatan lama, dan membutuhkan biaya yang tinggi. Keterlambatan diagnosis dan terapi yang tidak adekuat menyebabkan makin meningkatnya angka kesakitan , kematian , resiko penularan, dan angka resistensi obat terhadap Tuberkulosis.
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah penyakit yang relatif baru ditemukan pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China.
Data (kemkes go.id, covid 19 go.id, BNPB) sampai 28 April 2022 penemuan kasus covid 19 di Kabupaten Jember ditemukan angka konfirmasi positif mencapai 21.293 orang, meninggal 1.487 orang, sembuh 19.804 orang, 2 masih sakit (positif aktif) dengan prosentase sembuh 93%. Covid 19 saat ini mengakibatkan seluruh perhatian dunia terpusat pada cara pencegahan transmisi virus tersebut di masyarakat melalui berbagai usaha termasuk pembuatan vaksin, sehingga semua kegiatan tentang TB yang telah dijadwalkan di berbagai negara menjadi tertunda dan kurang diperhatikan.
Padahal bagaimanapun juga, adalah penting bagi kita untuk tetap menjaga kewaspadaan terhadap permasalahan global tentang TB. Pandemi Covid-19 ini sebenarnya memberikan kesempatan bagi kita untuk membuat kebijakan-kebijakan baru dari segi aspek pencegahan antara Covid 19 dan TB yang keduanya merupakan suatu tantangan global dunia saat ini. Di Kabupaten Jember kasus TB mengalami penurunan mulai tahun 2019 sampai tahun 2021.
Pada tahun 2019 angka penemuan kasus TB sebesar 76% (target 5.661 orang, capaian 4.282 orang) pada tahun 2020 menjadi 57% (target 5.606 orang capaian 3.195 orang ) , tahun 2021 menurun lagi menjadi 54% , dan sampai akhir Maret 2022 tercapai 14 %. Sedangkan di Wilayah Kerja Puskesmas Wuluhan saat ini masih terjadi peningkatan kasus dari tahun 2020 sebesar 56% menjadi 59.3% pada tahun 2021.
Namun disamping itu Keberhasilan Pengobatan menjadi hal yang baik dikarenakan di Puskesmas Wuluhan pada tahun 2021 memiliki tingkat keberhasilan pengobatan diatas capaian rata-rata Kabupaten Jember yaitu sebesar 97,05%.
Berdasarkan kondisi diatas terlihat bahwa di masa pandemic covid-19 Kabupaten Jember sudah berhasil dalam menjalankan Program / Kegiatan Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular khususnya penyakit Tuberkulosis sehingga meskipun saat ini kasus Covid-19 sempat mengalami trend kenaikan dan terjadi penurunan sampai saat ini namun dengan kerja keras dan kerjasama lintas sektor maka Kasus TB di Kabupaten Jember tetap bisa di tekan.
Namun mengingat angka kasus TB yang masih meningkat di wilayah kerja Puskesmas Wuluhan maka diharapkan kita tidak lengah dan harus tetap menjalankan Protokol Kesehatan dengan melakukan langkah-langkah dalam pencegahan TB diantaranya : Imunisasi BCG bagi balita, memakai masker, tutup mulut saat batuk dan bersin, jangan meludah atau membuang dahak sembarangan, mengurangi interaksi sosial, biarkan sinar matahari masuk ruangan, membatasi kontak dengan kelompok sosial.
Semoga kedepan Kabupaten Jember dan Puskesmas Wuluhan khususnya bisa tetap konsisten dalam mengawal dan melaksanakan Program Pencegahan dan Penanggulangan TB melalui Slogan TOSS = Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh, sehingga kesehatan masyarakat akan terus terjaga dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dapat diwujudkan. Aamiin.
Penulis : Ns.Ahmad Huda Ermawan, S.Kep. Puskesmas Wuluhan Jember Jawa Timur.
No. HP. 081357028154
EDITOR : Dony Dwi C