Banyuwangi, Harian Memo.Com - Ketua Umum Organisasi Setia Nawaksara Indonesia (SNI) Raden Teguh Firmansyah, dikeroyok beberapa orang tidak dikenal. Selasa 2/8/22 19.00 WIB
Teguh mengatakan, Pada saat dikeroyok dirinya mengendarai motor disaat perjalanan pulang .Ciri-ciri pelaku pengeroyakan, menggunakan helm, yang nginjak-nginjak saya orgnya gendut, hp saya di banting dengan orang rambutnya sebahu ikal berbadannya kecil, adapun yang berada di mobil, tidak membuka kaca mobil.
Masih teguh. Saya tidak tau motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap saya. Kebetulan juga saya berprofsesi sebaga Jurnalis INTENSNEWS selaku kabiro Bayuwangi." Dan juga selaku Ketum SNI ini.
Kejadian penganiayaan ini terjadi di depan Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Depan Selatan Pom Bensin Penataban."Tutunya
" Menurut penuturan Raden, kejadian pengeroyokan ini bermula saat ia sering memberitakan terkait minuman keras(miras) dan tambang. masih menduga saja. Paparnya
Imbuhnya, saya belum bisa kepikiran kesana. Saya kira itu tadi begal, tapi kalau begal gak ada yang mengambil barang saya, justru merampas HP saya dan di hancurkan HP saya. setelah itu saya dipukul dari salah satu dari mereka dari belakang, lalu saya terjatuh, habis itu mereka beramai-ramai menendangi saya,"jelas Raden.
Sepertinya Ada yang tidak suka dengan saya sengaja menggunakan jasa preman untuk mengeroyok saya,” ujarnya.
Lanjut Raden, Bisa jadi karena tak terima sering saya beritain salah satu usaha atau kegiatan mereka, tapi semua saya kembalikan pada Kepolisian yang menindak lanjut, karena saya sudah melaporkan kejadian yang menimpa saya."tambah Raden saat di diwawancarai awak media melalui pon selulernya di RSUD Blambangan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.
Saya berharap pihak Kepolisian Polres Bayuwangi bisa menangkap pelaku pengeroyakan dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya, terhadap pengeroyakan terhadap Diri saya.saya yakin pihak APH Banyuwangi tanggap Dan respon terkait pengeroyokan ke saya. (indra)
Editor : Dony Dwi C
