Lamongan, Harian Memo - Pemenuhan Standar Pelayanan SMA Negeri 1 Lamongan nampaknya layak untuk dipersoalkan, terutama pada sarana-prasarana, salah satunya kenyamanan dan keamanan tempat parkir yang tersedia.
Masalahnya, pada Kamis (19/01/22), sekira pukul 16:25 WIB, dua unit sepeda motor alumni SMA Negeri 1 Lamongan yang terparkir di parkiran sekolah raib digondol maling. Menariknya dari pihak sekolah justru seakan lepas tanggungjawab.
Adapun sepeda motor yang raib yakni sepeda motor Vario 125 berwarna hitam dengan Nopol S 3010 JAV atas nama Sudarmadji Warga Dusun Bilo, Desa Pangkatrejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Lamongan. Dan sepeda motor bite berwarna putih dengan nompol S 2215 JAP, atas nama Suyanto Warga Pucuk.
Menurut Indah Rufiah selaku guru SMA 1 dengan didampingi Guru lainya yakni Aziz Subekti, pada awak media mengatakan jika kehilangan motor tersebut bukan tanggungjawab pihak sekolah.
"Jadi hilangnya motor itu tidak tanggungjawab sekolah, karena kegiatan expo kampus tersebut yang menggelar bukan sekolah, tapi kegiatan tersebut digelar alumni SMA 1 Negeri Lamongan, dan pihak sekolah hanya memfasilitasi tempat," ujarnya.
Sementara dalam kesempatan sama, Sofyan selaku Kepala Sekolah ketika dikonfirmasi awak media ini juga mengatakan hal yang sama, jika kegiatan expo kampus itu digelar alumni dan panitia juga dari pihak alumni.
“Itu kegiatan alumni sendiri, dan panitia tidak izin ke pihak sekolah,” kilahnya.
Disinggung soal SOP keamanan sekolah, Sofyan menegaskan jika cctv hanya di kelas untuk mengawasi pembelajaran dan parkir untuk keamanan.
Namun sayang sekali berdasarkan pantauan awak media di lapangan, CCTV yang terpasang di parkiran diduga minim, bahkan sorotan CCTV ke arah parkiran sangat terbatas, dan gerbang sekolah tidak ada satupun CCTV yang terpasang, padahal lokasi orang keluar masuk.
Bahkan mirisnya lagi, pihak keamanan atau satpam sekolah sekelas SMA Negeri 1 Lamongan juga diduga sangat teledor, dan jauh dari SOP. Alasannya tidak memperhatikan gerak-gerik orang mencurigakan atau melakukan pemeriksaan identitas orang luar yang masuk ke halaman sekolah.
Salah satu satpam ketika dikonfirmasi awak media ini mengatakan, jika terkait kejadian tersebut pihaknya tidak tahu, dan soal tidak adanya CCTV di gerbang itu sudah pernah diajukan pada kepala sekolah, namun sampai sekarang masih belum dipasang.
Panitia kegiatan atau alumni SMA 1 Negeri Lamongan, pada awak media mengatakan, jika kegiatan expo kampus tersebut sudah izin pada pihak sekolah, dan pihak sekolah juga ikut partisipasi dalam kegiatan.
"Kita sudah izin ke pihak sekolah, dan proposal kegiatan juga sudah kita ajukan, bahkan pihak sekolah juga memberi saran untuk mengundang Bupati Lamongan, serta sekolah juga ikut menampilkan beberapa kegiatan di acara expo kampus yang kita gelar tersebut," paparnya.
Selain itu, beberapa alumni yang hadir di kegiatan tersebut mengatakan jika keamanan sekolah sangat minim, dan ketika mereka masih duduk di bangku sekolah SMA 1 Negeri Lamongan, ada kejadian beberapa motor di parkiran sekolah yang kerubuhan parkir, justru pihak sekolah menyalahkan pemilik/siswa dengan alasan kenapa parkir sampai meluber.
Sementara kesempatan sama, orang tua korban atau pemilik motor bite, sangat kecewa dengan pihak sekolah, lantaran lepas tanggungjawab begitu saja.
"Ya meski kegiatan alumni, tapi kegiatan itu digelar di halaman sekolah. Kegiatan itu sendiri juga sudah izin ke pihak sekolah dan pihak sekolah juga ikut berpartisipasi, serta diuntungkan dengan kegiatan alumni yang digelar setiap tahunnya, tapi kok bisa lepas tanggungjawab begitu saja," cetusnya.
Dalam kesempatan sama, Eko Asrory selaku Kakak dari korban pemilik sepeda motor Vario 125, sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Pasalnya dua sepeda motor itu hilang di parkiran sekolah, tapi pihak sekolah seperti tidak ada tanggungjawab sedikitpun.
Bahkan saat diajak untuk laporan ke polisi justru para guru memilih untuk melihat hasil CCTV, dan usai lihat hasil CCTV, para guru tersebut masih terlihat berat untuk diajak laporan kehilangan ke kantor polisi. Dengan alasan yang laporan korban saja karena hal itu bukan tanggungjawab pihak sekolah.
"Sangat miris, sekelas sekolahan SMA Negeri 1 Lamongan SOP keamanannya sangat minim, satpam terkesan teledor, bayangkan dua motor hilang sekaligus, dan lihat sarana-prasarana lain juga diduga amburadul,?," pungkasnya.
Sementara kejadian tersebut sudah dilaporkan ke SPKT Polres Lamongan, dengan nomor laporan LP/B/17/I/2023/SPKT/POLRES LAMONGAN/POLDA JAWA TIMUR, dan laporan tersebut langsung ditindaklanjuti anggota polres Lamongan dengan terjun ke lapangan.
Korban berharap kepada pihak polres Lamongan agar bisa secepatnya menangkap para pelaku dan diproses sesuai undang-undang yang berlaku, dan berharap agar Polres Lamongan juga melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah selaku penyedia tempat dan juga keamanan/scurity sekolah, serta panitia guna proses lebih lanjut. Bersambung. (As/Pri)
Editor : Dony Dwi C