Gresik, Harian Memo.Com -
Pembangunan drainase atau saluran air U-ditch dengan panjang 111 meter yang bersumber dari Perubahan anggaran Kabupaten (PAK) APBD Kabupaten Gresik Tahun 2022 sebesar Rp180 juta yang berlokasi di dusun dukuh RT 12, dinilai asal jadi.
Selain disinyalir pekerjaannya tidak sesuai speak atau Rencana Anggaran Belanja (RAB), pekerjaan tersebut juga disinyalir tidak dalam Pengawasan saat proses pekerjaan dimulai, sehingga telah terjadi pembiaran.
“Pemasangan U-ditchnya aja nggak dikeringin dulu masih banyak air di selokannya mas, ditambah lagi nggak ada lantai dasar langsung di ceburin gitu ajah gimana mau bertahan lama coba,” kata KH (38) warga setempat, Selasa (2/1/2023).
“Sebagai warga setempat saya merasa sangat kecewa dengan pekerjaan pembangunan drainase atau saluran air tersebut, karena tidak akan bertahan lama yang merugikan masyarakat juga pembiayaan dari negara,” jelasnya.
KH pun berharap, pengawas program Pemerintah jangan bermain mata dengan pihak desa yang berpotensi merugikan keuangan negara yang notabene adalah uang masyarakat sebagai wajib pajak untuk pembangunan.
“Kalau begini caranya ya rugi uang rakyat yang sudah keluar besar, tapi tidak dapat kualitasnya, sehingga kebanyakan proyek Pemerintah rusak sebelum waktunya,” pungkas KH.
Camat kedamean, Sukardi saat dikonfirmasi, senin (2/1/2023) mengenai hal tersebut mengatakan jika untuk PAK di wilayahnya mulai dikerjakan hari ini,
"Kan hari ini mulai dikerjakan, terimakasih informasinya nanti akan kita cek ke lokasi," Singkatnya.
Kepala desa katimoho, Rini saat dihubungi melalui seluler tidak tersambung, di telepon beberapa kali tidak diangkat, kabarnya dikalangan awak media, Rini tipikal kepala desa yang susah untuk ditemui, terkesan menghindar dari kejaran awak media.(Bnc)
Editor : Dony Dwi C
