GRESIK, Harian Memo - Tempat pembuangan sampah (TPS) akhir milik didesa Pengalangan kecamatan Menganti kabupaten Gresik jadi problem sosial, Karena volume sampah hari semakin hari bertambah sehingga kondisinya membludak/mengunung.
Akibat yang ditimbulkan mengunungnya sampah tersebut kerap menimbulkan bau tak sedap bahkan ketika ada angin sampah plastik kerap bertamburan.
Atas persoalan tersebut, Ada beberapa warga wadul atau menyampaikan aspirasi ke dewan dalam hal ini Mujid Riduan (Wakil DPRD Gresik).
(15/5)Minggu, Mujid setelah mendapatkan aduan/Keluhan warga tersebut ditemui media dia merespon dan mengatakan supaya warga untuk mencari solusi internal dulu bersama RT/RW/BPD untuk musyawarah desa bagaimana mengatasi persoalan sampah tersebut, Apabila jalan butuh ya kita akan koordinasi dengan dinas lingkungan hidup bagaimana solusinya yang terbaik.
"Lebih lanjut Mujid mengatakan "Soal informasi warga ke kami terkait biaya angkutan sampah dari TPS desa ke TPA yang denger-denger dikenakan biaya 1,5 juta, kami akan melakukan kroscek kebenarannya ke dinas lingkungan hidup dulu apa benar.
"Ya nanti kita cek apa benar, ada biaya demikan."Tegas Mujid Riduan .
Sementara kepala desa Pengalangan Abdul Muntholib dikonfirmasi terkait sampah mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat kita akan mendatangkan bego/exvakator (sewa) untuk meratakan gunungan sampah tersebut.
"Kita sudah inden mas, masih menunggu kedatangan alat tersebut."Ujar Kepala desa Pengalangan
Pengelolaan sampah didesa pengalangan itu dikelola oleh BUMDes, Yang dulunya disan(dekat dusun Dukuh sekarang pindah disini balai desa arah Utara tanah desa.
Intinya setelah diratakan nanti supaya menguning ketika kemarau kita Uruk. Kalau soal diangkut ke TPA dengan truk dumn truk itu kita kesulitan Armadanya."terang Abdul Muntholib.(*/W)
Editor : Dony Dwi C
