Jombang, Harian Memo - Diterpa isu nikah siri, Kades Genenganjasem Seken Wahyudi saat dikonfirmasi via seluler, senin (11/12/2023) Menjelaskan ke awak media bahwa pernikahannya dengan salah satu wanita Ls yang juga perangkat desa Bawangan, Kecamatan Ploso sudah diketahui keluarga dan anak istrinya.
"Pernikahan Siri saya ini Mas semua sudah tahu, anak istri saya tahu pemerintahan Kabupaten Jombang jugatahu, bahkan Camat dan teman-teman kepala desa pun semua tahu " ungkap seken Wahyudi kepada wartawan.
Penjelasan seken Wahyudi tersebut Dianggap bertolak belakang dengan keterangan awal, yang mengelak dituduh melakukan poligami.
Kepala desa yang sering diberitakan negatif Terkait kasus Dana desa maupun kasus tanah ini dituding tidak bisa menjaga wibawa pemangku wilayah.
Saat dikonfirmasi, Seken Wahyudi juga menjelaskan bahwa yang dinikahi tersebut adalah istri dari seorang teman yang sudah meninggal dunia, karena dirinya beritikad baik untuk merawat anak istri temannya.
Nikah siri yang dilakukan Kades Genenganjasem dianggap telah mencoreng nama baik desa oleh warga.
Sehingga beberapa aktivis yang mendengar kabar meminta Kades Genenganjasem untuk mundur dari jabatannya.
Hal itu dikatakan Salah satu pentolan LSM FPSR Aris Gunawan yang dalam waktu dekat rencananya akan menghadap inspektorat Kabupaten Jombang Terkait hal ini.
"Demi menjaga kondusivitas dan nama baik Kepala Desa harusnya mengundurkan diri dari jabatan,” kata Aris.
Meski tidak ada regulasi yang mengatur, namun tindakan yang dilakukan oleh Kades Genenganjasem yang nikah siri merupakan tindakan yang salah.
perbuatan tersebut berpotensi tidak memberikan suri tauladan, sehingga membuat masyarakat Genenganjasem resah.
Terkait permasalahan Kades Genenganjasem tambah Aris, lebih terhadap mosi tidak percaya dari masyarakat kepada seorang pemimpin.
Rencananya awak media akan mendatangi istri seken Wahyudi untuk melakukan konfirmasi.(bnc)
Editor : Dony D.C
