Gresik, Harian Memo - Di tengah perekonomian gresik yang mengalami devisit anggaran, masih ada saja Pemerintah desa yang melaksanakan proyek pembangunan asal-asalan dan dan diduga tidak sesuai RAB
Hal ini muncul ketika awak media bertandang ke desa golokan Kecamatan sidayu Kabupaten Gresik, di sana awak media menemukan papan banner informasi publik yang menyatakan bahwa ada pembangunan drainase dengan anggaran 200 juta, volume 110,75 m, pekerjaan swakelola tahun 2023
Namun yang membuat heran awak media saat itu adalah pekerjaan yang belum genap 1 tahun tersebut sudah mengalami kerusakan yang bisa dikatakan 30% dengan kerusakan pecah retak dan bagian samping drainase tersebut terkelupas
Melihat kejanggalan dalam proyek pembangunan drainase Desa gologan, awak media Coba konfirmasi ke kepala desa golokan melalui seluler guna menanyakan alasan Apa penyebab dari kerusakan drainase yang baru dibangun tahun 2023 tersebut
Dari obrolan via seluler awak media mendapatkan jawaban bahwasanya faktor penyebab pecahnya drainase yang ada di desa golokan adalah tanah gerak, dan akan di lakukan perbaikan di lanjutkan tawaran untuk mampir ke desanya di ajak ngopi bareng
" Itu penyebabnya tanah gerak Mas, makanya bangunan di sini banyak yang pecah, tapi ini mau di perbaiki tinggal nunggu tukang " ungkap kepala desa golokan dilanjutkan menutup telepon dengan alasan ada tamu pada selasa, (27 Februari 2024)
Dari ungkapan kepala desa golokan yang menyatakan bahwa kerusakan drinase di desanya itu faktor dari tanah gerak menimbulkan asumsi bahwasanya kepala desa sengaja menutupi bangunan rusak itu dengan beralibi tanah gerak untuk menghindari Tudingan dari masyarakat bahwa ada pengurangan material bangunan, atau bangunan tersebut tidak sesuai RAB
Dr. ACHMAD HADI, S.P., M.T. kepala inspektorat Gresik saat dikonfirmasi awak media melalui seluler belum mengangkat ataupun menjawab Pesan yang disampaikan oleh awak media
Dengan temuan-temuan bangunan yang sudah rusak di wilayah kabupaten Gresik awak media berharap kepada inspektorat kabupaten Gresik agar lakukan audit ulang ke beberapa desa untuk memastikan bahwasanya pembangunan desa yang bersumber dari BK ataupun DD bisa dilaksanakan dengan maksimal. (Bnc)
